Tampilkan postingan dengan label candi di mojokerto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label candi di mojokerto. Tampilkan semua postingan

Senin, 08 Desember 2014

Candi Bangkal

     Candi Bangkal  adalah sebuah candi peninggalan Majapahit yang terletak di Desa Kambangsari, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto ini sudah rusak cukup parah. Batu bata merah yang merupakan bahan utama penyusun candi ini nampak mulai banyak yang terkikis/terpotong/cuil di beberapa sudutnya.

Berada diantara sawah/kebun milik penduduk, lokasi Candi Bangkal ini masih mudah dikunjungi dikarenakan letaknya tidak jauh berada dari jalan desa yang masih bisa dilalui kendaraan roda empat. Sebuah jalan dari semen menghubungkan antara pintu masuk objek candi Bangkal dengan jalan desa tersebut.


Denah candi berbentuk segi empat. Pada kaki candi terdapat tangga menuju bilik candi. Di atas pintu bilik terdapat hiasan kala. Candi ini termasuk salah satu yang masih berdiri kokoh. hanya saja pada bagian atasnya, sepertinya tidak utuh lagi mungkin pernah runtuh sebelumnya. Relief-relief yang berada pada dinding kaki candi masih bisa terlihat cukup jelas, dan juga beberapa arca banaspati yang ada pada dinding badan candi masih terlihat menempel pada tempatnya. Total terdapat enam arca banaspati dengan 3 pada bagian pintu masuk (barat), dan masing-masing satu buah pada sisi-sisi lainnya.

Pada bagian dalam candi, yakni dibagian tengah atasnya masih terpampang relief Batara Surya yang mengendarai seekor kuda. Relief ini mengingatkan pada relief serupa pada Candi Jawi dan Candi Badut. Suatu hal yang menarik mengingat Candi Jawi dan Candi Badut tersusun dari batuan andesit, berbeda dengan Candi Bangkal yang tersusun dari bata merah, tapi kedua candi ini memiliki "tema" yang sama pada bagian atas-tengah-dalam candi.

Candi Bangkal Salah satu sudut kaki candi dengan relief yang masih cukup jelas untuk dinikmati Candi Bangkal diperkirakan dibangun antara abad ke 13 dan 14 Masehi, dimana pada masa tersebut terjadi pergeseran kekuasaan dari wilayah tengah jawa ke bagian timur jawa, seiring dengan dominasi kekuasaan Majapahit pada abad itu. Seperti umumnya candi-candi lain, Candi Bangkal memiliki pola simetris pada arsitekturnya.

 Menurut penuturan juru pelihara candi, di wilayah ini pernah terjadi gempa bumi. Akibatnya, beberapa rumah penduduk roboh. Namun, Candi Bangkal tetap berdiri kukuh, tak ada yang retak sedikit pun.

Candi Bangkal berpotensi sebagai objek wisata. Meski kalah populer dengan candi-candi di Trowulan, Mojokerto, namun bangunan candi ini tetap terlihat cantik dipadu dengan taman bunga yang terawat baik.

Setiap sehabis panen, warga setempat menggelar acara sedekah bumi. Dalam acara ini digelar pementasan wayang kulit