Selasa, 29 April 2014

Candi Pari

Candi Pari terletak di dusun candi Pari wetan ,desa candi Pari kecamatan Porong KabupatenSidoarjo-Jawa Timur.berdiri di atas tanah seluas ±1.310 m2 pada ketinggian ±4.42 m  dari permukaan laut.lokasi candi Pari dikelilingi oleh pemukiman penduduk.

Latar Belakang Sejarah   :

Penelitian dan publikasi tentang candi Pari baik berupa tulisan maupun foto – foto sudah banyak dilakukan oleh sarjana sarjana muda Belanda :
  • 1.      Hageman di dalam TBG II th 1854
  • 2.      P.J.veth,Java th 1878
  • 3.      JLA.Brandes ROC th 1903
  • 4.      J.Knebel ROC th 1905/1906
  • 5.      OV. Th 1913
  • 6.      FDK Bosh.ROD th 1915
  • 7.      Veerbek mengadakan inventaris th 1889 – 1891
  • 8.      NJ Korm dalam buku inleiding tot de hindoe – Javaansch Kunst 1923 

NJ Korm berpendapat,bahwa gaya arsitektur candi Pari mendapat pengaruh dari Champa khususnya dengan candi-candi di Mison.

Pengaruh ini tampak pada bentuk bangunan dan ornament.namun demikian candi Pari tetap menunjukkan karakter Indonesia.untuk mendukung pendapatnya NJ Krom menyebutkan adanya hubungan antara Indonesia dan Champa suatu daerah di Vietnam sekarang ini.sumber tertulis menunjukkan bahwa hubungan dagang antara Indonesia dan Champa sudah terjalin sejak jaman pra sejarah.hal ini berdasarkan temuan Nekara-Nekara perunggu gaya dong son di Jawa.pada masa klasik hubungan ini makin meningkat lagi.sumber prasasti dan periode Jawa Tengah,sedangkan sumber tertulis dari jaman Islam menyebutkan pengungsian orang orang Islam dari Champa ke Jawa Timur abad XV masehi.terdapat dalam hikayat Hasanudin ( Jan Edel 1983 ) dan kitab sejarah Melayu (Situmorang dan Tecuw 1952 )Peristiwa tersebut terjadi setelah jatuhnya raja Pan Kubah akibat serangan dari raja Koci.yaitu pengungsian orang –orang Campa ke Jawa karena stabilitas di negeri Champa tidak aman.dalam hubungannya dengan candi Pari,pengungsian orang Champa ke Jawa tahun 1318 masehi,oleh penguasa Majapahit kedatangannya diterima dengan baik.konsekuensi logisnya disediakan tempat oleh raja Champa dan pengikutnya,dan akhirnya asimilasi tersebut tampak pada bangunan di candi Pari,bangunan suci berkarakter Jawa yang dipengaruhi oleh kesenian Champa.
Pintu masuk Candi
Tampak depan Candi



Tangga menuju pintu masuk candi

Pendirian Candi Pari :

Di atas pintu masuk candi Pari dipahatkan angka tahun 1293 saka ( 1371 masehi )dengan demikian candi Pari didirikan pada masa kejayaan kerajaan Majapahit,dibawah pemerintahan raja Hayam wuruk.
Adapun ciri – ciri Campa pada bangunan candi Pari justru menunjukkan tingginya toleransi dibidang kebudayaaan pada waktu itu.

Latar Belakang Keagamaan :

Di dalam ROD tahun 1915 disebutkan bahwa didekat candi Pari dan desa sekitarnya pernah ditemukan dua arca Siwa Mahadewa,dua arca Agastya,tujuh arca Ganesya dan tiga arca Budha.yang semuanya telah disimpan di museum nasional Jakarta.latar belakang keagamaan candi Pari bersifat Hindu,hal ini ditunjukkan relief sankha di candi Pari yang merupakan atribut dalam keagamaan hindu.

Arsitekture Bangunan :

Candi Pari dibangun menghadap ke barat dengan ukuran panjang 13.55 m,lebar 13.40 m dan tinggi 13.80 m.terbuat dari batu bata,sedangkan ambang atas dan bawah pintu masuk bilik candi menggunakan batu andesit.secara arsitektural candi Pari mempunyai perbedaan dengan candi – candi lainnya di Jawa Timur.perbedaan ini nampak pada bentuk fisik candi Pari yang agak tambun dan tampak kokoh seperti candi candi di Jawa Tengah.sedangkan candi – candi di Jawa Timur mempunyai bentuk ramping,selain itu perbedaan nampak pada bentuk kaki,badan dan ornament candi.

Kaki Candi :

Kaki candi Pari bertingkat dua,yaitu kaki candi atas dan kaki candi bawah.dan di dalam ilmu arkeologi kaki bawah disebut dengan istilah Batur.
  • a.      Kaki candi 1 ( batur ) berdenah persegi empat bujur sangkar dengan ukuran panjang 13.55m ,lebar 13.40m,tinggi 1.50m terdapat dua buah jalan masuk menuju kepintu bilik candi.kedua jalan masuk tersebut merupakan trap/susunan anak tangga dengan arah utara selatan dan selatan utara.jalan masuk seperti ini tidak bisa kita temui pada candi candi di Jawa Timur.susunan bata pada kedua anak tangga masuk masih asli.tetapi kondisinya sudah aus dan pipi tangga dalam keadaan rusak,pada bidang atasnya terdapat selasar selebar 1.70m.
  • b.      Kaki II.berdenah bujur sangkar dengan ukuran panjang 10m,lebar 10m dan tinggi 1.95m.pada salah satu sisi terdapat tangga naik menuju kebilik candi.tangga naik tersebut merupakan susunan baru dengan menggunakan bata lama.pada bagian dinding candi telah mengalami konsolidasi pada jaman kolonial Belanda.

Badan Candi :

Badan candi berbentuk bujur sangkar dengan ukuran panjang 7.80m,lebar 7.80m,tinggi 6.30m.pintu masukberbentuk segi empat dengan panjang 2.90m,lebar 1.23m,tebal 1m dengan tujuh buah Doorpie. 
Salah satu Doorple terbuat dari batu andesit dengan pahatan angka 1293 saka ( 1371 maehi ) dan hiasan berbentuk segitiga.ambang atas dan pintu masuk ini pernah mengalami konsolidasi pada jaman colonial Belanda,yaitu diberi tambahan enam buah balok jati.tetapi setelah dipugar pada tahun 1994 – 1999 diganti dengan tujuh buah batu andesit.profil bata candi yang masih tampak jelas yaitu profil badan bagian atas,berupa sebuah bentuk sisi genta dengan lis lis polos,sedangkan ditengah dinding badan lainnya terdapat pahatan berupa miniatur candi dengan hiasan bunga teratai dan rangka.dikanan kiri pahatan miniature candi pada masing masing dinding mempunyai lubang angin sebanyak enam buah.

BilikCandi:

Sebagian bilik candi merupakan tatanan baru dengan menggunakan bata lama.susunan lantai asli masih nampak di sudut barat daya dan sudut barat laut bilik candi.didalam bilik candi sekarang ini sudah tidak ada arcanya lagi,akan tetapi dibagian tengah dinding timur ( diantara lubang angin ) terdapat sebuah tonjolan sebagai tempat sandaran arca,ukuran bilik candi 6 × 6 m.

Atap Candi:

Atap candi sebagian besar telah runtuh,dengan ukuran panjang 7.80 m lebar 7.80 m dan tinggi 4.05 m.hiasan yang masih Nampak pada dinding atap berupa hiasan menara menara pejal sudah tidak lengkap lagi.antefik yang terlihat samar – samar serta hiasan binatang bertelinga panjang juga sudah aus

Ornamen:

Candi Pari tidak memiliki ornament,pada kaki candi I ( batur ) terdapat hiasan berbentuk semacam panel polos tanpa hiasan.sedangkan di kaki II detengah sisi terdapat pahatan berbentuk seperti alas arca atau candi tanpa atap.pada tubuh candi terdapat pahatan semacam panel panel besar polos tanpa hiasan.didinding barat tepat diatas pintu masuk terdapat hiasan segitiga sama sisi,bagian kecilnya berada diatas.pada bagian tengah dinding utara,timur dan selatan candi terdapat hiasan miniature yang atapnya bertingkat lima dengan puncaknya berbentuk kubus.diatas ambang pintu dan pada masing masing tingkatan atap miniature candi terdapat hiasan teratai dan dipuncaknya ada hiasan ( angka ) atau sangkha? Candi pari yang kita lihat saat ini hasil pemugaran tahun 1994 – 1999 oleh Kanwil Depdikbud dan Suaka peninggalan sejarah dan purbakala Jawa Timur melalui dana proyek pelestarian/pemanfaatan peninggalan sejarah dan purbakala Jawa Timur. 

Sumber : Kanwil Depdikbud dan Kepubakalaan Jawa Timur




Tidak ada komentar:

Posting Komentar