Candi Pari terletak di dusun candi Pari
wetan ,desa candi Pari kecamatan Porong KabupatenSidoarjo-Jawa Timur.berdiri di
atas tanah seluas ±1.310 m2 pada ketinggian ±4.42 m dari permukaan laut.lokasi candi Pari
dikelilingi oleh pemukiman penduduk.
Latar
Belakang Sejarah :
Penelitian dan
publikasi tentang candi Pari baik berupa tulisan maupun foto – foto sudah
banyak dilakukan oleh sarjana sarjana muda Belanda :
- 1.
Hageman di dalam
TBG II th 1854
- 2.
P.J.veth,Java th
1878
- 3.
JLA.Brandes ROC
th 1903
- 4.
J.Knebel ROC th
1905/1906
- 5.
OV. Th 1913
- 6.
FDK Bosh.ROD th
1915
- 7.
Veerbek
mengadakan inventaris th 1889 – 1891
- 8.
NJ Korm dalam
buku inleiding tot de hindoe – Javaansch Kunst 1923
NJ Korm berpendapat,bahwa gaya arsitektur candi Pari
mendapat pengaruh dari Champa khususnya dengan candi-candi di Mison.
Pengaruh ini tampak pada bentuk bangunan dan
ornament.namun demikian candi Pari tetap menunjukkan karakter Indonesia.untuk
mendukung pendapatnya NJ Krom menyebutkan adanya hubungan antara Indonesia dan
Champa suatu daerah di Vietnam sekarang ini.sumber tertulis menunjukkan bahwa
hubungan dagang antara Indonesia dan Champa sudah terjalin sejak jaman pra
sejarah.hal ini berdasarkan temuan Nekara-Nekara perunggu gaya dong son di
Jawa.pada masa klasik hubungan ini makin meningkat lagi.sumber prasasti dan
periode Jawa Tengah,sedangkan sumber tertulis dari jaman Islam menyebutkan
pengungsian orang orang Islam dari Champa ke Jawa Timur abad XV masehi.terdapat
dalam hikayat Hasanudin ( Jan Edel 1983 ) dan kitab sejarah Melayu (Situmorang
dan Tecuw 1952 )Peristiwa tersebut terjadi setelah jatuhnya raja Pan Kubah
akibat serangan dari raja Koci.yaitu pengungsian orang –orang Campa ke Jawa
karena stabilitas di negeri Champa tidak aman.dalam hubungannya dengan candi Pari,pengungsian orang Champa ke Jawa tahun 1318 masehi,oleh penguasa Majapahit kedatangannya diterima dengan baik.konsekuensi logisnya disediakan tempat oleh raja Champa dan pengikutnya,dan akhirnya asimilasi tersebut tampak pada bangunan di candi Pari,bangunan suci berkarakter Jawa yang dipengaruhi oleh kesenian Champa.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5k8tBtuEcI9b6Ga54NcV4u6oMHwxtjcOhZAAjoBrVESigo14FVMyvV-Nj2-lPSaQULz4MkAPxxBG7_qu7HBlMMO8uuraSWisL0cKf1rb_NssxYuCDrud-bcSPQIUPMGPCbSgN7bhvwPw/s1600/candi+pari+4.jpg) |
Pintu masuk Candi |
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7Bu_EbuSbrCPSS1TL4JtFzz5FkpldyXFhfMcqlXeY1x9qHMo9Xpt1cYzjnBzt1-NldPGnkSFmqdCgBXsDwimctn-zoHWpEAxZyatpJL2jIFYB_7ZZtVkFZDuRcAl0h6yvCTemOn7fQmI/s1600/candi+pari2.jpg) |
Tampak depan Candi |
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhdkaKMBFXPubnqlLDwPuQ1Kzi7gfBybk7dtFhy3SSgZl3AzCuj-vxL-ZIQw_AQNJWS14pJNuLXJyAiz3lmvJFHq4u4QqZMpANSwX_8045ve5VFB6EL_7Zth2VA-YfmOrWLo6GC8JVkDBY/s1600/candi+pari+3.jpg) |
Tangga menuju pintu masuk candi |
Pendirian Candi Pari :
Di atas pintu masuk candi Pari dipahatkan angka tahun 1293 saka ( 1371 masehi )dengan demikian candi Pari didirikan pada masa kejayaan kerajaan Majapahit,dibawah pemerintahan raja Hayam wuruk.
Adapun ciri – ciri Campa pada bangunan candi Pari justru menunjukkan tingginya toleransi dibidang kebudayaaan pada waktu itu.
Latar Belakang Keagamaan :
Di dalam ROD tahun 1915 disebutkan bahwa didekat candi Pari dan desa sekitarnya pernah ditemukan dua arca Siwa Mahadewa,dua arca Agastya,tujuh arca Ganesya dan tiga arca Budha.yang semuanya telah disimpan di museum nasional Jakarta.latar belakang keagamaan candi Pari bersifat Hindu,hal ini ditunjukkan relief sankha di candi Pari yang merupakan atribut dalam keagamaan hindu.
Arsitekture
Bangunan :
Candi Pari dibangun
menghadap ke barat dengan ukuran panjang 13.55 m,lebar 13.40 m dan tinggi 13.80
m.terbuat dari batu bata,sedangkan ambang atas dan bawah pintu masuk bilik
candi menggunakan batu andesit.secara arsitektural candi Pari mempunyai perbedaan
dengan candi – candi lainnya di Jawa Timur.perbedaan ini nampak pada bentuk
fisik candi Pari yang agak tambun dan tampak kokoh seperti candi candi di Jawa
Tengah.sedangkan candi – candi di Jawa Timur mempunyai bentuk ramping,selain
itu perbedaan nampak pada bentuk kaki,badan dan ornament candi.
Kaki
Candi :
Kaki candi Pari
bertingkat dua,yaitu kaki candi atas dan kaki candi bawah.dan di dalam ilmu
arkeologi kaki bawah disebut dengan istilah Batur.
- a. Kaki candi 1 (
batur ) berdenah persegi empat bujur sangkar dengan ukuran panjang 13.55m
,lebar 13.40m,tinggi 1.50m terdapat dua buah jalan masuk menuju kepintu bilik
candi.kedua jalan masuk tersebut merupakan trap/susunan anak tangga dengan arah
utara selatan dan selatan utara.jalan masuk seperti ini tidak bisa kita temui
pada candi candi di Jawa Timur.susunan bata pada kedua anak tangga masuk masih
asli.tetapi kondisinya sudah aus dan pipi tangga dalam keadaan rusak,pada
bidang atasnya terdapat selasar selebar 1.70m.
- b.
Kaki II.berdenah
bujur sangkar dengan ukuran panjang 10m,lebar 10m dan tinggi 1.95m.pada salah
satu sisi terdapat tangga naik menuju kebilik candi.tangga naik tersebut
merupakan susunan baru dengan menggunakan bata lama.pada bagian dinding candi
telah mengalami konsolidasi pada jaman kolonial Belanda.
Badan
Candi :
Badan candi berbentuk
bujur sangkar dengan ukuran panjang 7.80m,lebar 7.80m,tinggi 6.30m.pintu masukberbentuk segi empat dengan panjang 2.90m,lebar 1.23m,tebal 1m dengan tujuh
buah Doorpie.
Salah satu Doorple terbuat dari batu andesit dengan pahatan angka 1293 saka ( 1371 maehi ) dan hiasan berbentuk segitiga.ambang atas dan pintu masuk ini pernah mengalami konsolidasi pada jaman colonial Belanda,yaitu diberi tambahan enam buah balok jati.tetapi setelah dipugar pada tahun 1994 – 1999 diganti dengan tujuh buah batu andesit.profil bata candi yang masih tampak jelas yaitu profil badan bagian atas,berupa sebuah bentuk sisi genta dengan lis lis polos,sedangkan ditengah dinding badan lainnya terdapat pahatan berupa miniatur candi dengan hiasan bunga teratai dan rangka.dikanan kiri pahatan miniature candi pada masing masing dinding mempunyai lubang angin sebanyak enam buah.
BilikCandi:
Sebagian bilik candi merupakan tatanan baru dengan menggunakan bata lama.susunan lantai asli masih nampak di sudut barat daya dan sudut barat laut bilik candi.didalam bilik candi sekarang ini sudah tidak ada arcanya lagi,akan tetapi dibagian tengah dinding timur ( diantara lubang angin ) terdapat sebuah tonjolan sebagai tempat sandaran arca,ukuran bilik candi 6 × 6 m.
Atap Candi:
Atap candi sebagian besar telah runtuh,dengan ukuran panjang 7.80 m lebar 7.80 m dan tinggi 4.05 m.hiasan yang masih Nampak pada dinding atap berupa hiasan menara menara pejal sudah tidak lengkap lagi.antefik yang terlihat samar – samar serta hiasan binatang bertelinga panjang juga sudah aus
Ornamen:
Candi Pari tidak memiliki ornament,pada kaki candi I ( batur ) terdapat hiasan berbentuk semacam panel polos tanpa hiasan.sedangkan di kaki II detengah sisi terdapat pahatan berbentuk seperti alas arca atau candi tanpa atap.pada tubuh candi terdapat pahatan semacam panel panel besar polos tanpa hiasan.didinding barat tepat diatas pintu masuk terdapat hiasan segitiga sama sisi,bagian kecilnya berada diatas.pada bagian tengah dinding utara,timur dan selatan candi terdapat hiasan miniature yang atapnya bertingkat lima dengan puncaknya berbentuk kubus.diatas ambang pintu dan pada masing masing tingkatan atap miniature candi terdapat hiasan teratai dan dipuncaknya ada hiasan ( angka ) atau sangkha? Candi pari yang kita lihat saat ini hasil pemugaran tahun 1994 – 1999 oleh Kanwil Depdikbud dan Suaka peninggalan sejarah dan purbakala Jawa Timur melalui dana proyek pelestarian/pemanfaatan peninggalan sejarah dan purbakala Jawa Timur.
Sumber : Kanwil Depdikbud dan Kepubakalaan Jawa Timur